TpM8TpY5GSM5BSA5TpzoGUYlTi==

Slider

Sekolah di Tengah Kebun Karet yang Mendunia: Rahasia SMPN 7 Penukal "Viral" dengan Gemini AI

Rahasia SMPN 7 Penukal jadi viral! Inovasi program sekolah pakai Gemini AI, dorong kreativitas siswa dan guru. Simak strateginya!
Rahasia SMPN 7 Penukal jadi viral! Inovasi program sekolah pakai Gemini AI, dorong kreativitas siswa dan guru. Simak strateginya! (Tangkapan layar Youtube Refo Indonesia)


PAMONG.ID | Kanal Pendidik Indonesia - Di tengah hamparan kebun karet yang asri di Desa Air Hitam Timur, sebuah sekolah kecil bernama SMP Negeri 7 Penukal diam-diam menorehkan prestasi luar biasa. Bukan karena bangunan megah atau fasilitas mewah, melainkan karena inovasi programnya yang berhasil mencuri perhatian, bahkan hingga skala nasional. Rahasia di baliknya? Pemanfaatan kecerdasan buatan Gemini, yang menjadi katalisator bagi ide-ide brilian guru dan siswa.


Kisah sukses ini terungkap dalam webinar "Sekolahmu Siap Jadi Viral? Rahasia Program Menarik dengan Gemini" yang digelar Indonesia Edu Winners bersama Refo Indonesia pada Kamis, 10 Juli 2025. Hadir sebagai pembicara utama, Agus Munir, Ketua Guru Konten Kreator (GKK) Sumatera Selatan sekaligus guru SMPN 7 Penukal, didampingi salah satu siswinya yang inspiratif, Balqis Oktalia Putri.


Dari Keterbatasan Menjadi Kekuatan


Agus Munir membuka sesi dengan menceritakan kondisi awal SMPN 7 Penukal. "Sekolah kami ini sekolah kecil, di tengah-tengah kebun karet. Kayaknya kalau masalah infrastruktur mungkin kita belum sewow sekolah yang lain," ujarnya jujur. Keterbatasan ini justru memicu dirinya untuk berpikir kreatif. Apa yang bisa dikembangkan dari sekolah agar bisa bersaing dan memberikan nilai lebih bagi peserta didik?


Berangkat dari pertanyaan tersebut, Agus mencoba melakukan brainstorming dengan Gemini. Ia memasukkan berbagai prompts mengenai karakteristik sekolah, kondisi warga sekitar, dan potensi yang dimiliki. Hasilnya, Gemini memberikan beragam ide program yang disesuaikan dengan karakter anak-anak di SMPN 7 Penukal. Salah satunya adalah mewadahi kreativitas siswa seperti Balkis.


Balqis Oktalia Putri, siswi kelas IX SMPN 7 Penukal, mengaku tertarik dengan program-program yang digagas Agus karena kecintaannya pada kegiatan berbagi. Kehadiran Balkis dalam webinar ini menjadi bukti nyata dampak positif dari inovasi yang dijalankan sekolah.


Kolaborasi Digital untuk Pendidikan Inklusif


Webinar yang diselenggarakan oleh Indonesia Edu Winners bersama Revo ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan daring gratis. Tujuannya adalah membantu guru, orang tua, dan siswa membangun kepercayaan terhadap teknologi dan keahlian untuk memasuki era digital. Program ini terselenggara berkat dukungan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Google for Education, Refo, dan Google Educator Group Indonesia, serta kolaborasi dari berbagai pihak.


"Kami sangat berterima kasih kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Pali, GKK Sumatera Selatan, seluruh warga SMP Negeri 7 Penukal yang sudah mendukung kami, dan tentunya Revo yang telah memberikan kesempatan untuk berbagi," ungkap Agus sebelum memulai paparannya.


Strategi "Viral" Ala SMPN 7 Penukal


Agus membeberkan langkah-langkah strategis yang dilakukan SMPN 7 Penukal hingga sekolah mereka dikenal luas. Semua bermula dari pemahaman mendalam terhadap kondisi dan karakter sekolah serta lingkungannya.

  1. Observasi Mendalam: Tim di SMPN 7 Penukal memulai dengan mengamati kondisi sekolah dan karakter warganya, baik siswa maupun masyarakat sekitar. Mereka menemukan banyak kreator konten di desa, sebuah potensi yang dapat dimanfaatkan. Selain itu, kecintaan anak-anak terhadap teknologi, terutama Chromebook dan permainan digital, menjadi bekal berharga.

  2. Brainstorming dengan Gemini: Setelah observasi, tim mencoba brainstorming dengan Gemini. Dengan memasukkan karakteristik dan kondisi sekolah, Gemini mampu menghasilkan ide-ide program yang melampaui ekspektasi awal. "Kalau kita punya ide lima, brainstorming dengan Gemini itu bisa sampai sepuluh," jelas Pak Agus.

  3. Refleksi dan Pemilihan Program: Dari berbagai ide yang muncul, tim merefleksikan dan memilih program yang paling sesuai. Mereka kembali ke Gemini untuk menghubungkan ide-ide program awal dengan rekomendasi yang diberikan, memastikan relevansi dan potensi keberlanjutan.

  4. Perencanaan Rinci: Setelah memilih program, tim merencanakan kegiatan dan isi program secara rinci. Contohnya, untuk "Coding dan AI Club," mereka merancang step-by-step pengajaran, isi program, dan pihak-pihak yang akan dilibatkan. Gemini kembali berperan dalam memperinci setiap tahapan, meminimalkan kemungkinan kesalahan.

  5. Diskusi dan Eksekusi: Perencanaan dibahas dengan tim inti, kemudian diajukan kepada kepala sekolah. Dukungan penuh dari Kepala SMPN 7 Penukal, Pak Nurman, menjadi kunci keberhasilan. Setelah disetujui, program dieksekusi, misalnya dengan mengumumkan "Coding dan AI Club" kepada siswa yang berminat.

  6. Publikasi yang Efektif: Tahap publikasi menjadi krusial. SMPN 7 Penukal melibatkan kreator konten desa dengan follower banyak untuk membantu menyebarkan informasi. Selain itu, mereka aktif mempublikasikan kegiatan melalui media sosial sekolah (Instagram, YouTube, dan Facebook SMP Negeri 7 Penukal).


"Jangan langsung tiba-tiba langsung bikin program yang tidak sesuai dengan kondisi dan karakteristik warga sekolah sendiri," tegas Agus, menekankan pentingnya observasi dan diskusi awal.


Program Unggulan yang Membentuk Karakter


SMPN 7 Penukal memiliki beragam program unggulan yang tidak hanya menarik, tetapi juga membentuk karakter siswa:

  • Seblak (Sekolah Bebas Plastik): Mengajarkan anak-anak menjaga lingkungan.

  • Gelispisan (Gerakan Literasi, Numerasi Pintar dan Berwawasan): Dipimpin oleh Pak Dick, fokus pada peningkatan literasi dan numerasi.

  • Coding dan AI Club: Memfasilitasi minat siswa terhadap teknologi dan kecerdasan buatan, seperti membuat game di Scratch.

  • OSIS: Dengan pembina Pak Alpian dan Bu Desi, OSIS aktif mengadakan berbagai kegiatan olahraga dan kesenian.

  • Foto dan Desain Club: Mengembangkan kreativitas siswa di bidang fotografi dan desain.

  • Putra Pustakawan Remaja: Mendorong minat baca dan peran siswa dalam pengelolaan perpustakaan.


"Semua program-program ini sebagian ada saran-saran dan unsur-unsur berkat brainstorming juga dengan Gemini," kata Agus. Ia menambahkan bahwa pemanfaatan AI yang tepat akan memberikan banyak ide.


Membangun Keberanian dan Keterampilan Masa Depan


Balqis Oktalia Putri menceritakan pengalamannya dalam berbagai program. Sebagai anggota "Coding dan AI Club," ia tidak hanya belajar membuat game bertema "CBP Rupiah (Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah)," tetapi juga berkesempatan menjadi moderator dan berdiskusi cara membuat prompts untuk presentasi.


"Di situ saya sangat bangga karena dikunjungi oleh Disdik dan juga BPMP Sumatera Selatan. Jadi aku lebih berani untuk menampilkan karyaku," tutur Balkis.


Keaktifannya membuat Balqis terpilih sebagai narasumber dalam webinar nasional, berbagi praktik baik tentang merawat uang. Ia juga menjadi duta sekolah, mempromosikan program-program sekolah kepada calon siswa. Pengalaman bermain film dan gala premier pun menambah deretan pengalaman berharga yang didapatnya.


"Sejak program SMP Negeri 7 Penukal itu beragam, saya dan teman-teman saya menjadi aktif, kreatif, dan berani terhadap program-program yang ada di sekolah. Terima kasih SMP Negeri 7 Penukal telah mendidik kami," ucap Balkis penuh rasa syukur.


Menjaga Orisinalitas di Era AI


Pertanyaan kritis muncul dari peserta webinar mengenai bagaimana menjaga keaslian kreativitas siswa dan guru saat menggunakan Gemini AI, agar tidak sekadar menggunakan template. Pak Agus menjelaskan bahwa Gemini digunakan sebagai alat brainstorming dan pengayaan ide, bukan sebagai pengganti orisinalitas.


"Kita menggunakan AI itu bukan istilahnya kayak copy paste proposal itu bukan, tapi kita ada brainstorming dulu, kita harus observasi dulu kita punya idenya apa," tegasnya. Ide dasar atau "roh" program tetap berasal dari observasi dan pemikiran tim, sementara Gemini membantu menggenerasi ide-ide baru di luar jangkauan pemikiran mereka.


Untuk siswa, Pak Agus menekankan pentingnya pendampingan. "Anak-anak itu kalau pakai Gemini itu saya sendiri itu harus mendampingi anak-anak karena anak-anak harus bisa membedakan dan mencari sendiri kira-kira yang cocok sesuai dengan tugas mereka," jelasnya. AI diajarkan bukan untuk menjawab tugas secara instan, melainkan untuk membantu membuat presentasi atau menjabarkan hasil yang telah mereka dapatkan sendiri.


Dampak Nyata dan Keberlanjutan Program


Terkait pertanyaan apakah program-program ini berdampak pada kualitas pendidikan atau hanya "kosmetik digital semata," Agus menegaskan bahwa keberlanjutan (maintenance) program adalah kuncinya. "Memain maintenance program itu lebih sulit daripada menciptakan program," katanya.


Program-program seperti "Coding dan AI Club" memiliki pertemuan rutin dan bahkan mendatangkan narasumber dari luar, seperti Kak Irfansyah dari Komunitas Kampung Digital Air Hitam. Ini memastikan program terus berjalan dan memberikan nilai tambah.


"Dengan maintain yang bagus, kerja sama dengan pihak luar, itu menyebabkan untuk bisa maintain program ini sendiri agar tidak ada labeling seperti yang dikatakan oleh Pak Solikil Abadi," pungkas Pak Agus. Ia juga mengundang siapa saja untuk mengunjungi akun media sosial SMPN 7 Penukal untuk melihat langsung keaktifan sekolah.


Pengalaman SMP Negeri 7 Penukal membuktikan bahwa dengan visi yang jelas, pemanfaatan teknologi yang cerdas, dan komitmen kuat dari seluruh warga sekolah, keterbatasan geografis atau infrastruktur bukanlah penghalang untuk menciptakan pendidikan berkualitas dan inspiratif. Sekolah kecil di tengah kebun karet ini kini menjadi mercusuar inovasi, siap "viral" dengan ide-ide program menarik yang membentuk karakter dan masa depan generasi penerus.***

0Komentar

Special Ads
© Copyright - pamong.id
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.